Selasa, 24 April 2012

Teknologi dan pendidikan

Kelompok 5

Angelia Freskila Gesi (11-082)

1. Persingungan antara Teknologi dan Pendidikan
Teknologi berkembang pesat dalam dunia pendidikan. Teknologi mampu menunjang proses belajar mengajar. Para siswa belajar tidak hanya menguasai teori saja tetapi sudah dapat merealisasi virtual teori yang didapatkan. Contohnya, para siswa mengetahui komet Halley melintasi bumi setiap 76 tahun sekali. Berkat peran teknologi siswa dapat melihat bagaimana bentuk komet Halley yang sesungguhnya.


2. Peran Teknologi Internet dalam Dunia Pendidikan
Menurut pengalaman pendidikan kami,
· TK : Belum mengenal teknologi komputer dan internet.
· SD : Sudah mulai mengenal komputer seperti bermain game, belajar menggambar, dan belajar mengetik, namun belum mengenal internet.
· SMP : Sudah mulai mengenal komputer dan internet melalui pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan mulai menggunakan komputer dalam kehidupan sehari-hari seperti browsing dan menggunakan jejaring sosial.
· SMA : Internet mulai ditekankan pada siswa dalam proses belajar mengajar. Internet mempermudah proses belajar mengajar seperti mengirim tugas melalui email dan mencari informasi serta mendaftar ke perguruan tinggi.
Seiring dengan berkembangnya teknologi tentunya kurikulum mengenai teknologi akan berkembang juga.


3. Ubiquitous Computing menurut Pandangan Kami
Teknologi memiliki peran yang penting dalam pendidikan apabila penggunaannya dapat dimaksimalkan, tentunya dengan tidak disalahgunakan. Menurut kami pada saat ini sedang terjadi masa transisi dari masa realitas virtual menuju masa ubiquitous computing. Ubiquitous komputer akan memaksa komputer/teknologi yang akan eksis di dunia manusia. Ini tampak dimana semakin banyak gadget, handphone, smartphone, yang dapat dimanfaatkan oleh setiap orang untuk belajar. Contohnya, seseorang dapat mengakses internet dari handphone untuk dapat mencari tugas-tugasnya, dimana peran PC telah diganti. Atau contoh lainnya seperti BB yang menyediakan layanan BBM yang memberikan kemudahan agar dapat selalu terhubung dengan orang-orang sekitar.


Tanggapan dari kelompok lain mengenai pandangan kami mengenai ubiquitous computing.

Liandra Khairunnisa
Apa sisi positif dan negatif ubiquitous computing dalam dunia pendidikan?
- Sisi positif: kita dapat mengakses informasi dimana saja dengan gadget yang dimiliki seperti handphone, smartphone, tablet, dsb.
- Sisi negatif: penyalahgunaan kemudahan mengakses informasi. Contoh, mengakses informasi tentang soal yang sedang diujikan pada saat ujian.

Husna Aritonang
Apakah zaman sekarang masih masa transisi menuju ubiquitous computing atau kita sudah ada pada masa itu?
Pada saat ini di Indonesia belum sepenuhnya pada masa ubiquitous computing. Indonesia pada saat ini sedang dalam tahap realitas virtual menuju ubiquitous computing.

Selasa, 10 April 2012



1).KEDUDUKAN PSIKOLOGI SEKOLAH DALAM ILMU PSIKOLOGI
 Psikologi Sekolah adalah Cabang psikologi pendidikan yang berpusat pada bidang-bidang yang menerapkan prinsip-prinsip psikologi klinis dan psikologi pendidikan. Psikologi sekolah dapat melakukan penilaianmpsikologis dan memberikan bimbingan dan konseling baik untuk anak dan keluarga.

2).PERBEDAAN PSIKOLOGI SEKOLAH DAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN !
a.Psikologi Sekolah

Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.Sebuah aspek kunci dari pekerjaan psikolog sekolah adalah pengujian sebagian besar anak-anak yang mengalami kesulitan di sekolah, untuk mencoba mendiagnosis masalah dan kadang-kadang untuk menyarankan cara-cara menghadapi masalah.  Psikolog Sekolah juga bekerja sama dengan guru untuk mengembangkan intervensi yang efektif untuk anak-anak dalam masalah akademis, emosional, dan perilaku. Beberapa menyediakan konseling individu dan kelompok. Kebanyakan sekolah psikolog dilatih di departement pendidikan, namun ada juga yang dilatih di departement-departement psikologi.
Beberapa tugas psikolog sekolah adalah :
1.Membantu pendidik dalam melaksanakan kelas yang aman, kelas sehat di lingkungan sekolah;
2.Mengasuh, memberi strategi pemecahan masalah, penyalahgunaan zat, dan topik lainnya yang berkaitan dengan sekolah sehat;
3.Melakukan penelitian tentang instruksi yang efektif, manajemen perilaku, program-program sekolah alternatif, dan intervensi kesehatan mental;
4.Intervensi langsung dengan siswa dan keluarga melalui konseling individu, kelompok pendukung, dan pelatihan keterampilan;
5.Mengkomunikasikan hasil evaluasi psikologis untuk orang tua, guru, dan lain-lain sehingga mereka dapat memahami sifat kesulitan siswa dan bagaimana untuk melayani kebutuhan siswa;
6.Bekerja dengan berbagai masalah emosional dan akademik mahasiswa;
7.Melayani satu atau beberapa sekolah di daerah sekolah atau bekerja untuk sebuah pusat kesehatan mental masyarakat dan / atau dalam lingkungan universitas.

b.Psikologi Pendidikan

Dalam banyak studi, secara singkat, psikologi pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang mengaplikasikan ilmu psikologi dalam dunia belajar dan guru. Psikologi pendidikan merupakan gabungan dari dua bidang studi yang berbeda.
Pertama adalah psikologi yang mempelajari segala sesuatu tentang pikiran dan perilaku manusia serta hubungannya dengan manusia. Tentu saja tidak hanya mempelajari manusia dalam kesendiriannya, melainkan juga mempelajari manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.
Kedua adalah pendidikan itu sendiri atau lebih khusus adalah sekolah. Jadi, sebagai sebuah subdisiplin ilmu sendiri dalam psikologi, psikologi pendidikan
memfokuskan diri pada pemahaman proses pengajaran dan belajar yang mengambil tempat dalam lingkungan formal.

Psikologi pendidikan berminat pada teori belajar, metode pengajaran, motivasi, kognitif, emosional, dan perkembangan moral serta hubungan orangtua anak. Selain itu psikologi pendidikan juga mendalami sub-populasi yaitu anak-anak gifted dan yang dengan kebutuhan khusus. Ahli lain menambahkan bahwa psikologi pendidikan berguna dalam penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas, pengembangan dan pembaruan kurikulum, ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan, sosialisasi proses dan interaksi proses itu dengan pendayagunaan kognitif dan penyelenggaraan pendidikan keguruan. Karena berkecimpung di ranah sekolah, istilah psikologi pendidikan dan psikologi sekolah sering dipertukarkan.

Beberapa tugas psikolog pendidikan adalah :

1.Menilai pembelajaran dan kebutuhan emosional dengan mengamati dan konsultasi dengan tim multi-lembaga untuk memberikan saran tentang pendekatan terbaik dan ketentuan untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan;
2.Mengembangkan dan mendukung program pengelolaan terapi dan perilaku;
3.Merancang dan mengembangkan kursus untuk orang tua, guru dan lain-lain yang terlibat dengan pendidikan anak-anak dan remaja pada topik-topik seperti bullying;
4.Menulis laporan untuk membuat rekomendasi formal tentang tindakan yang akan diambil, termasuk pernyataan formal;
5.Memberikan saran, negosiasi, membujuk dan mendukung guru, orang tua dan profesional pendidikan lainnya;
6.Menghadiri konferensi kasus yang melibatkan tim multidisipliner tentang cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan sosial, emosional, perilaku dan pembelajaran anak-anak dan kaum muda dalam perawatan mereka;
7.Penghubung dengan profesional lain dan memfasilitasi pertemuan, diskusi dan kursus;
8.Melakukan penelitian aktif;

Perbedaan Psikologi Sekolah dan Psikologi Pendidikan
Jadi perbedaan antara psikologi sekolah dengan psikologi pendidikan adalah Teoris dan peneliti lebih diidentifikasi sebagai psikolog pendidikan, sementara praktisi di sekolah lebih diidentifikasi sebagai psikolog sekolah. Psikologi pendidikan mengambil masalah-masalah yang dialami oleh orang muda dalam pendidikan yang mencakup masalah kesulitan belajar atau masalah emosi dan sosial. Mereka mengambil tugas untuk membantu proses belajar anak dan memampukan guru menjadi lebih sadar akan faktor-faktor social yang berkatinan dengan pengajaran dan belajar. Psikolog pendidikan biasa bekerja di lingkungan sekolah, perguruan tinggi dan di lingkungan pendidikan anak, terutama bekerja dengan guru dan orang tua. Mereka dapat bekerja secara langsung dengan anak (misal memeriksa perkembangan, memberikan konseling) dan secara tidak langsung (dengan orang tua, guru dan profesional lainnya). Karena harus bekerja dengan manusia, psikolog pendidikan haruslah familier dengan pendekatan-pendekatan tradisional tentang studi perilaku, humanistik, kognitif dan psikoanalis.

3).FUNGSI SEKOLAH SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah diharapkan dapat  menjadi tempat dimana perubahan itu terjadi , misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang berperilaku buruk menjadi lebih baik. Tentu saja hal ini hanya dapat terjadi apabila semua agen atau unsur-unsur yang berkaitan dari perubahan tersebut saling mendukung proses terjadinya perubahan tersebut.
Misalnya kita ambil kasus Globalisasi :
Banyak anak-anak di sekolah yang melakukan imitasi terhadap artis-artis korea ,misalnya dengan memakai rok di atas lutut, mencat rambut dan memakai aksesoris yang tidak perlu.
Pihak sekolah perlu melakukan seleksi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi tersebut.

4). METODE YANG DAPAT DI GUNAKAN DALAM PENGAJARAN DALAM PENGAJARAN DI SEKOLAH
   
1. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh pelajar (setelah dikelompok-kelompokkan) mengerjakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran. Merka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas.

2. Metode Kerja Lapangan
Metode kerja lapangan merupakan metode mengajar dengan mengajak siswa kedalam suatu tempat diluar sekolah yang bertujuan tidak hanya sekedar observasi atau peninjauan saja, tetapi langsung terjun turut aktif ke lapangan kerja agar siswa dapat menghayati sendiri serta bekerja sendiri didalam pekerjaan yang ada dalam masyarakat.

3. Metode Sumbang Saran
Sumbang saran merupakan suatu cara mengajar dengan mengutarakan suatu masalah ke kelas oleh guru kemudian siswa memjawab mengemukakan pendapat /jawaban dan komentar seshingga masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru.

4. Metode Unit Teaching
Metode unit teaching merupakan metode mengajar yang memberikan kesempatan pada siswa secara aktif dan guru dapat mengenal dan menguasai belajar secara unit.

5. Metode Penemuan (Discovery)
Metode penemuan merukan proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu proses atau prinsip-prinsip.(Sund)

6. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru.
Kelebihan metode eksperimen


7. Metode Sosiodrama dan Bermain Peran
Metode sosiodrama dan bermain peran merupakan suatu metode mengajar dimana siswa dapat mendramatisasikan tingkah laku atau ungkapan gerak gerik wajah seseorang dalam hubungan sosial antar manusia

8. Metode Kasus
Metode kasus merupakan metode penyajian pelajaran dengan memanfaatkan kasus yang ditemui anak sebagai bahan pelajaran kemudian kasus tersebut dibahas bersama untuk mendapatkan penyelesaian atau jalan keluar.
Kelebihan metode kasus

9. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.

10. Metode Inquiry
Metode inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti, dan membahas tugasnya didalam kelompok kemudian dibuat laporan yang tersusun baik dan kemudian didiskusikan secara luas atau melalui pleno sehingga diperoleh kesimpulan terakhir.

11. Metode Simulasi
Metode simulasi merupakan cara mengajar dimana menggunakan tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan tujuan agar orang dapat menghindari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu dengan kata lain siswa memegang peranaan sebagai orang lain.

12. Metode Problem Solving
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencoba mengeluarkan pendapatnya.

13. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata merupakan metode mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu.
Kelebihan metode karya wisata

14. Metode Latihan /Drill
Metode latihan merupakan metode mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.

15. Metode Dialog
Metode dialog merupakan salah satu teknik metode pengajaran untuk memberi motivasi pada siswa agar aktif pemikirannya untuk bertanya selama pendengaran guru yang menyungguhkan pertanyaan-pertanyaan itu dan siswa menjawab

16. Metode Mengajar Non Directive
Metode mengajar non direktive merupakan salah satu metode mengajar dimana siswa melakukan observasi mereka sendiri mampu melakukan analisis mereka sendiri dan mampu berfikir sendiri.


17. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan cara lisan menyajikan bahan untuk mencapai tujuan pengajaran.

18. Metode Katekesmus
Metode katekesmus merupakan suatu cara menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah ditentukan.

19. Metode Prileksi
Metode prileksi merupakan suatu cara menyajikan pelajaran dengan menggunakan bahasa lisan, menyuruh para pelajar mendiskusikan, menganalisa, membanding-bandingkan dan akhirnya menarik kesimpulan dari apa yang disajikan untuk mencapai tujuan pengajaran.

20. Metode Proyek
Metode proyek adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran yaitu pelajar dihadapkan kepada hal tertentu untuk mempelajari dalam rangka mewujudkan tujuan belajar.

21. Metode Penyajian Sistem Regu (Team Work)
Metode penyajian sistem regu merupakan metode penyajian dengan seorang guru yang dibantu tenaga teknis atau team guru dalam menjelaskan suatu persoalan atau obyek belajar. Sistem beregu ditangani lebih dari dua orang guru.

22. Metode Mengajar Berprogama
Metode mengajar berprogama adalah cara menyajikan bahan pelajaran dengan menggunakan alat tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran.

23. Metode Musyawarah
Metode musyawarah adalah cara menyajikan bahan pelajaran melalui perundingan untuk mencapai musyawarah bersama.

5).PERMASALAHAN YANG TERJADI DI SEKOLAH DAN PEMECAHANNYA !
Kekerasan fisik , dimana adanya kontak fisik yang tidak diinginkan antara pengganggu dan korban, ini biasanya paling sering dijumpai pada senioritas. Ini adalah salah satu bentuk yang paling mudah diidentifikasi dari bullying. Contohnya termasuk:
    •    Meninju
    •    Mendorong
    •    Menampar
    •    Menendang
    •    Menyikut
    •    Menggunakan benda tajam untuk melukai
    •    Dll

Efek jangka pendek dan jangka panjang    :
efek jangka pendek dapat berupa :   
   
* Depresi
* Bunuh diri
* Kegelisahan
* penurunan kinerja dalam pelajaran
* takut datang kesekolah

Efek jangka panjangnya dapat berupa :
•  taat perasaan ketidakamanan
•  kurangnya kepercayaan
•  ekstrim sensitivitas ( hypervigilance )
•  butuhkan untuk balas dendam

Pemecahannya    :apabila menunjukkan sikap dan kelakuan yang buruk sebaiknya tidak usah terlalu didekati Hindari dengan cara yang baik dan tidak perlu diresahkan. Tanpa bermaksud mencari muka, secara terpisah, laporkan kepada guru dan terbuka untuk cerita kepada orang tua agar orang tua dapat ikut memantau keadaan Kamu dan berkoordinasi dengan guru.

6).FUNGSI DAN PERAN PSIKOLOG SEKOLAH DAN PERLUNYA PSIKOLOG SEKOLAH
Dalam pelaksanannya, psikolog sekolah berhadapan langsung dengan siswa dan orang-orang yang dekat dengan siswa tersebut .Sehingga dapat diambil informasi seputar permasalahan yang dialami siswa tersebut . Cara-cara yang dapat dilakukan antara lain :
    •    Pelaksanaan tes
    •    Melakukan wawancara dengan siswa, guru, orangtua, serta orang-orang yang terlibat dalam pendidikan siswa
    •    Melakukan observasi kepada siswa yang bermasalah
    •    Memberi penilaian berdasarkan hasil laporan prestasi belajar siswa
Psikolog sekolah bekerja dengan melakukan pendekatan kepada masing-masing siswa dan kelompok siswa untuk mengatasi masalah perilaku, kesulitan dalam menangkap pelajaran, cacat dan berbagai kasus berkaitan dengan sekolah. Mereka juga bekerja dengan guru dan orang tua untuk mengembangkan teknik untuk menangani dengan rumah dan perilaku kelas. Tugas lainnya termasuk siswa pelatihan, orangtua dan guru tentang bagaimana mengelola situasi krisis dan masalah penyimpangan.

7).HAL – HAL YANG DIBERIKAN DALAM KAITANNYA DALAM LAYANAN PSIKOLOG SEKOLAH
Berikut adalah hal-hal yang biasa dilakukan oleh seorang psikolog sekolah :
    •Membantu pihak sekolah menyelesaikan kasus-kasus siswa sekolah yang mengalami masalah psikologis.
    •Membantu orangtua menangani masalah yang ada pada anak mereka yang bersekolah .
    •Membantu siswa untuk menangani berbagai masalah
    •Memberikan pengarahan dan pelatihan  kepada para guru berkaitan dengan perkembangan anak dan permasalahan psikologis lainnya.
    •Memberikan seminar / workshop / sharing session pada orangtua yang mengalami masalah
    •Membantu pihak sekolah dalam proses seleksi siswa baru.
    •Membantu pihak sekolah dalam proses rekrutmen dan seleksi guru.
Dalam menyelesaikan masalah-masalah tersebut ada baiknya orangtua dan siswa dipertemukan agar bisa ditemukan solusi yang baik bagi orangtua maupun anaknya .
Agar solusi tersebut tidak hanya menguntungkan 1 sisi saja .

8)PERBEDAAN PSIKOLOG PENDIDIKAN , PSIKOLOG SEKOLAH , DAN GURU BK:
Letak perbedaan antara psikolog pendidikan , psikolog sekolah dengan guru BK/BP yaitu:
 
PSIKOLOG PENDIDIKAN :
adalah seorang sarjana psikologi yang telah menjalani pendidikan profesi dan berhak membuka praktek, termasuk praktek konseling, namun tidak berkompeten mengeluarkan resep obat. Psikologi mempelajari perilaku manusia secara umum dan terbagi atas enam bidang, yaitu Psikologi Industri & Organisasi, Psikologi Perkembangan, Psikologi Pendidikan, Psikologi Sosial, Psikologi Klinis dan Psikologi Eksperimen.
 
PSIKOLOG SEKOLAH :

Psikolog sekolah membantu anak-anak dan remaja berhasil secara akademis, sosial, perilaku, dan emosional. Mereka berkolaborasi dengan pendidik, orang tua, dan profesional lainnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, dan mendukung yang memperkuat hubungan antara rumah, sekolah, dan masyarakat untuk semua siswa.
Sedangkan,

GURU BK :
adalah seseorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling. Berlatar belakang pendidikan minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN). Melalui proses sertifikasi, asosiasi ini memberikan lisensi bagi para konselor tertentu sebagai tanda bahwa yang bersangkutan berwenang menyelenggarakan konseling dan pelatihan bagi masyarakat umum secara resmi. Konselor bergerak terutama dalam konseling di bidang pendidikan, tetapi juga merambah pada bidang industri dan organisasi, penanganan korban bencana, dan konseling secara umum di masyarakat. Khusus bagi konselor pendidikan yang bertugas dan bertanggungjawab memberikan bimbingan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan (sering disebut Guru BP/BK atau Guru Pembimbing), ia tidak diwajibkan mempunyai sertifikat terlebih dulu.

Jumat, 06 April 2012

Pentingnya Pendidikan Pra Sekolah (TK)

with :
zulfa dzatarromah 11-108
ajeng diah andhini 11-024


      Adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.


      Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan anak (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

      Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:

1.Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa.

2.Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.


· Kaitannya dengan:

1. Sosial dan Moral:
Anak dapat mengetahui sopan santun, aturan-aturan dalam keluarga, mampu bermain dan berkomunikasi dengan teman-temannya, dll.

2. Emosional:
Menunjukkan rasa sayang pada orang tua, teman, saudaranya, dll.

3. Kognitif:
Mengenal nama keluarga, nama anggota tubuh, mengenal alfabet, dll.


4. Fisik (Motorik):
-Motorik Kasar = Berlari, memanjat, menendang bola, dll.
-Motorik Halus = Menggunting pola, menyisir rambut, mengikat sepatu, dll.
· -Organ Sensoris = Mengenal rasa, bau, bentuk, dll

Template by:

Free Blog Templates